Breaking

Sabtu, 27 Januari 2018

Saat Donald Trump Ditawari Jadi Manajer Arsenal

Saat Donald Trump Ditawari Jadi Manajer Arsenal


London - Presiden Amerika Serikat Donald Trump ditawari menjadi manajer Arsenal karena prestasi The Gunners bersama Arsene Wenger begitu-begitu saja. Wah, bagaimana ceritanya?

Desakan mundur untuk Wenger dari kursi manajer Arsenal mencuat dalam beberapa tahun terakhir. Itu tak lepas dari prestasi The Gunners yang kurang memuaskan.

Meski bisa membawa Arsenal meraih tiga gelar Piala FA dalam empat musim terakhir, hal itu dirasa kurang. Mayoritas fans ingin gelar lebih bergengsi seperti Premier League, yang terakhir diraih pada musim 2003/2004, atau Liga Champions yang memang belum pernah dicicipi.

Bahkan bukan cuma kegagalan meraih trofi, performa Arsenal juga terus merosot dari tahun ke tahun. Musim lalu misalnya, Arsenal cuma finis di peringkat lima Premier League sehingga gagal tampil di Liga Champions musim ini.

Salah satu yang paling menentang Wenger adalah Piers Morgan. Presenter kawakan Inggris yang juga fans loyal Arsenal itu berkali-kali melayangkan protes terbuka, menuntut manajer asal Prancis itu mundur dari jabatannya.

Terakhir, Morgan kembali beraksi untuk mendesak Wenger mundur. Dalam sebuah interview eksklusif dengan Trump, ia menawarkan jabatan manajer Arsenal.

Lewat akun Twitternya, @PiersMorgan, ia mengunggah foto sedang duduk bertatapan dengan Trump dan memegang jersey Arsenal bertuliskan Trump, lengkap dengan nomor punggung 45.

Sebuah caption bernada sindiran ia tulis. Morgan menganggap Trump bisa membuat pertahanan Arsenal jadi lebih kuat, layaknya membangun dinding perbatasan AS dengan Meksiko yang banyak ditentang itu.

"Momen di mana saya mengundang Presiden Trump menjadi manajer baru Arsenal - karena dia membangun dinding pertahanan yang kuat, punya filosofi menyerang, dan ingin memenangi trofi besar dengan segala cara," Morgan memberi caption fotonya.View image on Twitter

Foto itu langsung direspons banyak pihak. Kebanyakan mengomentarinya dengan nada sindiran seperti Trump akan mendepak pemain asing terkait kebijakan rasialisnya di AS.

"Sepertinya dia akan mendepak pemain asing Arsenal, membagi-bagi timnya, dan menjadikan dirinya sebagai penyerang tengah," suami mendiang politikus Inggris Jo Cox, Brendan Cox, mengomentarinya.

Selain itu pemain Arsenal Hector Bellerin juga ikut mengomentarinya. "Berharap dia (Trump) tidak mau (jadi pelatih Arsenal)," balas bek asal Spanyol itu.

Nah, kalau menurut kalian, Trump cocok atau tidak jadi manajer Arsenal?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar